Senin, 16 Februari 2009

ASAL MUASAL LUMPUR VULKANIK



Lumpur vulkanik, atau dikenal juga dengan sebutan endapan vulkanik, merupakan sepupu dekat magnetik vulkanik. Keduanya merupakan hasil dari struktur rembesan yang tercipta karena tekanan lumpur yang menghancurkan formasi batuan sehingga menembus permukaan bumi atau dasar laut.

Keduanya juga biasanya dikaitkan dengan garis patahan, retakan, atau lipatan tajam dan sering juga diasosiasikan dengan pergeseran lempeng tektonik.

Lumpur vulkanik biasanya merupakan semburan lumpur atau tanah liat bercampur air, diikuti gas metan, yang umumnya cenderung membentuk lumpur padat atau cadangan tanah liat berbentuk kerucut seperti gunung.

Sumber lumpur vulkanik umumnya dapat dilacak ke substansi di lapisan bawah permukaan bumi dan bercampur dengan lumpur atau serpihan.

Lumpur vulkanik ini seringkali dikaitkan dengan zona gempa bumi dan merupakan hal yang biasa di area yang kaya dengan hidrokarbon.

Penyebab munculnya lumpur vulkanik adalah, sederhananya, sekelompok batu yang kelebihan berat karena dibebani oleh kandungan padat dari serpihan yang tidak kompak. Bagaimanapun juga, lumpur vulkanik di seluruh dunia diasosiasikan dengan gas metan. Dan kehadiran gas metan di lapisan bawah permukaan bumi juga merupakan esensi utama fenomena yang dikombinasikan dengan pemicu tambahan seperti aktivitas tektonik ini.

Lumpur merupakan campuran tanah liat dan air garam, yang tetap dipertahankan dalam kondisi semi cair oleh aktivitas pengadukan gas metan yang dilepaskan. Gas metan diperoleh baik langsung dari unsur organik atau akumulasi sekunder di pasir yang berada di dalam serpihan batu atau dari tandon yang lebih besar. Beberapa minyak cair seringkali, tetapi tidak selalu, juga dikaitkan dengan gas hidrokarbon pada lumpur vulkanik. Umumnya aktivitas lumpur vulkanik secara sederhana merupakan permukaan tipis yang berlumpur dan biasanya mengandung air garam yang ditemani oleh gelembung gas.

Banyak contoh dikenal sebagai ledakan yang sangat eksplosif dimana sejumlah besar batu-batuan disemburkan beberapa ratus meter ke udara dan dihamburkan secara luas ke seluruh daerah. Semburan keras yang tidak berlangsung terus-menerus ini dengan kuat menunjukkan bahwa motif kekuatan tersebut bukan hanya beban yang secara bertahap bertambah, tetapi juga karena pertumbuhan secara bertahap dan pelepasan tekanan internal dari produksi gas metan dalam tubuh sedimen atau formasi batuan yang hancur dan melesak ke atas permukaan.

Sekitar 1.100 lumpur vulkanik telah ditemukan di seluruh dunia di atas tanah dan di perairan dangkal. Diperkirakan ada 10.000 sumur ada di daratan dan lautan. Struktur terbesar memiliki diameter 10 km dan tinggi mencapai 700 meter. Azerbaijan paling banyak memiliki lumpur vulkanik, tercatat 300 buah.

Banyak lumpur vulkanik terdapat di pesisir Laut Hitam dan Laut Kaspia. Indonesia adalah tempat bagi sejumlah lumpur vulkanik, yang terbesar berada di Timor Barat yang ukurannya setara dengan ibukota Indonesia, Jakarta. Lumpur vulkanik yang paling cepat perkembangannya juga ada di Indonesia, berlokasi di pulau Jawa. Kekuatan tektonik dan simpanan sedimen dalam jumlah besar di tempat yang disebut terakhir telah menciptakan ladang lumpur vulkanik, sebagian besar memproduksi dan melepaskan gas metan dan hidrokarbon lainnya.

China memiliki sejumlah lumpur vulkanik di Provinsi Xinjiang. Ada juga lumpur vulkanik di pantai Arakan di Myanmar dan dua lumpur vulkanik aktif di Taiwan Selatan, dan sejumlah lainnya lagi yang tidak aktif.

Pulau Baratang, bagian dari Kepulauan Andaman di Samudera Hindia, memiliki beberapa situs aktivitas lumpur vulkanik. Pernah terjadi semburan yang signifikan pada tahun 2005 yang dipercaya terkait dengan gempa bumi di Samudera Hindia pada tahun 2004.

www.mudvolcano.com

1 komentar:

  1. Indonesia berada di daerah rawan gempa.... Serem juga ya

    BalasHapus